Cara Berternak Lele Dengan Mudah dan Sederhana
keberhasilan dikarnakan ada kemauan,kemauan untuk berusaha dan bekerja keras, beda tangan beda rejeki, jangan takut untuk mencoba
Sabtu, 18 Februari 2012
Lele Sangkuriang: Nasruddin, Bapak Lele Sangkuriang
Lele Sangkuriang: Nasruddin, Bapak Lele Sangkuriang: Kecebong, anak kodok, muncul di kolam, membuat Nasrudin gembira karena dia mengira kecebong itu anak ikan lele. Kegembiraannya itu sirna d...
Jumat, 17 Februari 2012
Sabtu, 04 Februari 2012
budi daya ternak lele: budidaya ternak lele
budi daya ternak lele: budidaya ternak lele: Ikan lele yaitu Jenis ikan yang memiliki banyak nama dan julukan yang berbeda di beberapa negara, bahkan di indonesia, ikan lele memilik...
budi daya ternak lele: budidaya ternak lele
budi daya ternak lele: budidaya ternak lele: Ikan lele yaitu Jenis ikan yang memiliki banyak nama dan julukan yang berbeda di beberapa negara, bahkan di indonesia, ikan lele memilik...
NUNO BLOGER: USAHA BUDIDAYA LELE
NUNO BLOGER: USAHA BUDIDAYA LELE: CARA PRAKTIS BUDIDAYA LELE Jika kita ingin memulai ternak lele dgn tebar bibit 10.000 e...
Selasa, 03 Januari 2012
PENGOBATAN HERBAL untuk PENYAKIT IKAN LELE
Kadang
kita stress dibuatnya bila ikan kita terserang penyakit, langkah apa yang
harus pertama dilakukan, dan obat apa yang harus diberikan?
Dibawah
ini penulis hanya akan sedikit berbagi pengalaman dengan sesama pelaku usaha budidaya
perikanan
Ada
pribahasa mengatakan mencegah akan lebih baik dibanding mengobati, memang
benar adanya karena mengobati ikan adalah hal yang sangat rumit dan susah
dibanding pencegahan.
Untuk
mengatasi permasalahan akibat serangan penyakit pada ikan, para Pelaku
budidaya ikan sering menggunakan berbagai bahan-bahan kimia maupun
antibiotika dalam pengendalian penyakit tersebut. Namun dilain pihak
pemakaian bahan kimia dan antibiotik secara terus menerus dengan
dosis/konsentrasi yang kurang/tidak tepat, akan menimbulkan masalah baru
berupa meningkatnya resistensi mikroorganisme terhadap bahan tersebut. Selain
itu, masalah lainnya adalah bahaya yang ditimbulkan terhadap lingkungan
sekitarnya, ikan yang bersangkutan, dan manusia yang mengonsumsinya. Berkaitan
dengan permasalahan tersebut, perlu ada alternatif bahan obat yang lebih aman
yang dapat digunakan dalam pengendalian penyakit ikan. Salah satu
alternatifnya adalah dengan menggunakan tumbuhan obat tradisional yang
bersifat anti parasit, anti jamur, anti bakteri, dan anti viral.
Beberapa keuntungan menggunakan tumbuhan obat tradisional
antara lain relatif lebih aman, mudah diperoleh, murah, tidak menimbulkan
resistensi, dan relatif tidak berbahaya terhadap
lingkungan sekitarnya. Beberapa tumbuhan obat tradisional
yang diketahui dapat dimanfaatkan dalam pengendalian berbagai agen penyebab
penyakit ikan adalah sirih (Piper betle L.),
daun jambu biji ( Psidium guajava L.),
sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f.)
Nees). Daun sirih diketahui berdaya antioksidasi, antiseptik, bakterisida,
dan fungisida. Tanaman sambiloto bersifat anti bakteri, sedangkan daun jambu
biji selain bersifat anti bakteri juga bersifat anti viral.(Budi Sugianti).
Pada aplikasi pemakai obat herbal tersebut bisa digunakan dengan campuran
pelet dengan cara daun daunan tersebut ditumbuk sampai halus dan sedikit pake
air lalu air dari saripati daun-daunan tersebut dipakai untuk merendam pelet
yang akan diberiakan pada ikan atau bisa juga ciran dari sari daun daunan
tadi dicampur dengan telur sebagai bahan perekat lalu aduk dengan pelet dan
tidak dijemur cukup dengan diangin-angin saja. Penggunaan obat obatan herbal
tadi akan lebih tepat dipake pada pencegahan karena tidak ada efek samping
seperti penggunaan obat kimia. Pengalaman selaku pelaku usaha budidya untuk
mendapatkan obat obatan ikan yang instan atau sudah jadi sangatlah susah
didapat, mudah mudahan dengan tulisan ini bisa membantu para pelaku usaha
budidaya dalam mencegah atau menaggulangi penyakit ikan.
Penyebab penyakit ikan golongan parasite
Penyebab penyakit ikan golongan jamur
Beberapa jenis penyakit jamur yang termasuk berbahaya untuk ikan
antara lain adalah Aphanomyces, Branchiomyces, dan Ichthyophonus. Jamur yang
paling sering ditemukan pada ikan air tawar adalah Saprolegnia sp. dan Achlya
sp.
Penyebab penyakit ikan golongan bakteri
Beberapa jenis penyebab penyakit ikan golongan bakteri yang sering
menimbulkan kerugian dalam usaha budidaya ikan antara lain meliputi Aeromonas
hydrophila, Aeromonas salmonicida, Mycobacterium spp, Nocardia sp.,
Edwardsiella tarda, Edwardsiella ictaluri, Streptococcus spp., Pasteurella sp,
Yersinia ruckeri, Pseudomonas sp. dan Streptomyces sp.
Penyebab penyakit ikan golongan virus
Beberapa jenis virus diketahui dapat menyerang ikan-ikan budidaya
dan menimbulkan permasalahan yang serius antara lain Channel Catfish Virus
Disease (CCVD), Spring Viraemia of Carp (SVC), Infectious Pancreatic Necrosis
(IPN), Lymphocystis Disease (LD), Infectious Hematophoietic Necrosis (IHN),
Viral Nervous Necrosis (VNN) dan Koi Herpes Virus (KHV).
PENCEGAHAN PENYAKIT IKAN
Pada prinsipnya pencegahan dapat ditinjau berbagai pendekatan
lingkungan, inang dan pathogen.
Pendekatan lingkungan dilakukan dengan
menjaga kualitas air supaya tetap mendukung bagi kehidupan ikan, menjaga wadah
budidaya tetap bersih dan sehat dan menghindari pengggantian air yang mendadak
sehingga tidak menyebabkan ikan menjadi stress. Selain itu penggunaan
probiotik/bioremediasi kini sudah banyak dilaksanakan.
Pendekatan inang dilakukan dengan cara
penanganan ikan yang baik/tidak kasar, sehingga tidak mengakibatkan ikan
menjadi luka/lecet dan tidak stress, pengaturan kepadatan ikan yang disesuaikan
dengan ukuran ikan dan daya dukung lahan, pemberian pakan yang tepat mutu
(mengandung bahan nutrisi yang diperlukan oleh ikan). Pakan yang diberikan
harus sesuai dengan ukuran bukaan mulut ikan (tepat ukuran). Selain itu
pemberian pakan harus tepat waktu pemberian artinya kapan waktu yang tepat
untuk memberi pakan. Misalnya untuk ikan yang sifatnya nocturnal (misalnya ikan
Lele) pakan porsi terbanyak sebaiknya diberikan pada waktu sore atau malam
hari. Sedangkan bagi ikan yang non-nocturnal maka pakan bisa diberikan pagi,
siang dan sedikit pada waktu sore hari. Guna menjaga kesehatan ikan juga dapat
dilakukan dengan menimbulkan kekebalan ikan. Kekebalan pada ikan dapat
dibedakan menjadi kekebalan yang specific (humoral) dan kekebalan non-specific
(selular/cell-mediated immunity). Kekebalan spesifik artinya kekebalan yang
dibentuk hanya efektif untuk mencegah terhadap suatu patogen tertentu. Misalnya
pemberian vaksin anti Vibrio pada ikan maka kekebalan yang terbentuk hanya
mampu untuk mencegah penyakit akibat infeksi bakteri Vibrio sp. Sedang
kekebalan yang non-spesific adalah kekebalan yang dibentuk untuk sebagai anti
dari berbagai infeksi. Kekebalan seperti ini biasa diproduksi dengan cara
pemberian immunomodulator yaitu antara lain Vitamin C, Lypopolysaccharide
(LPS), dan ?- glucan.
Pendekatan patogen, pada prinsipnya kita
menjaga supaya virulensi patogen tidak meningkat. Virulensi patogen biasanya
berkaitan erat dengan makin memburuknya lingkungan dan juga dengan derajat
stres dari inangnya. Jadi supaya patogen tidak meningkat patogenitasnya kita
harus menjaga agar kondisi lingkungan tidak semakin buruk dan menjaga agar
inang tetap dalam keadaan kondisi yang prima. Kondisi lingkungan yang makin
buruk akan memacu perkembangan patogen lebih meningkat.
Pada intinya, mencegah penyakit dapat
dilakukan melalui a). Manajemen
Budidaya secara menyeluruh, termasuk di dalamnya penerapan padat tebar
yang disesuaikan dengan daya dukung lahan, melaksanakan b). Manajemen lingkungan dan c). Manajemen pakan. Manajemen lingkungan yang dimaksud
adalah menjaga lingkungan perairan supaya selalu berada dalam kondisi yang
kondusif bagi kehidupan ikan dan tidak banyak menimbulkan tekanan. Pakan yang
diberikan pada ikan harus tepat mutu, tepat jumlah, tepat waktu pemberian dan
tepat ukuran.
PEMANFAATAN TANAMAN OBAT TRADISIONAL dalam pengendalian Penyakit
Ikan
Salah satu alternatif penanggulangan penyakit ikan air tawar yang
aman adalah dengan menggunakan tanaman obat. Bahan obat lain yang relatif lebih
aman untuk lingkungan dan efektif dalam mengobati penyakit ikan dapat
menggunakan bermacam-macam tanaman obat tradisional. Indonesia sebagai negara
tropis memiliki kekayaan tanaman yang berpotensi menjadi obat. Banyak jenis
tanaman yang mengandung senyawa yang bersifat antimikroba. Sejumlah tanaman
mengandung senyawa bersifat bakterisidal (pembunuh bakteri), dan bakteristatik
(penghambat pertumbuhan bakteri).
Dari beberapa percobaan, fitofarmaka terbukti efektif mengatasi
penyakit ikan air tawar dan memiliki beberapa keuntungan, seperti : Pertama,
dapat menjadi bahan alami pengganti antibiotik untuk pengendali penyakit yang
disebabkan bakteri. Kedua, ramah terhadap lingkungan, mudah
hancur/terurai, dan tidak menyebabkan residu pada ikan dan manusia.Ketiga,
mudah diperoleh dan tersedia cukup banyak, keempat harganya ekonomis dan cukup
murah.
Fitofarmaka yang dapat dijadikan pengganti antibiotik untuk
mengatasi penyakit ikan air tawar adalah bawang
putih (Allium sativum), dan daun
ketapang (Termmalia cattapa). Hasil penelitian lainnya menginformasikan
bahan lain yang dijadikan bahan antibiotik adalah daun sirih (Piper betle L), daun
jambu biji (Psidium guajava L), jombang (Taraxacum officinale) dan daun sambiloto (Androgaphis
paniculata). Daun sirih diketahui berdaya antioksidasi, antiseptik,
bakterisida, dan fungisida. Tanaman sambiloto bersifat anti bakteri, sedangkan
daun jambu biji selain bersifat anti bakteri juga bersifat anti viral.
Beberapa tanaman obat yang sudah ditelitI oleh peneliti dari BRKP
DKP pada Tabel 1.
Tabel 1. Tanaman obat dan manfaatnya
1). Meniran
5000 mg/l
Rendam (5 jam)
Anti. Aeromonas hydrophila
2). Kipahit
10.000 mg/l
Rendam (3 jam)
Anti. Mycobacteriosis
3). Daun
Semboja
600-700mg/l
Rendam
Anti Aeromonas hydrophila
4). Sambiloto
200-300 mg/l
Rendam (lama)
Anti Aeromonas hydrophila
400 mg/l Rendam (lama) Meringankan KHV
Penelitian dengan tujuan untuk mendapatkan informasi tentang
potensi ekstrak daun kipahit (Picrasma javanica) dalam penanggulangan penyakit
“mycobacteriosis” pada ikan Gurame telah dilakukan di Laboratorium penyakit
ikan Balai Riset Perikanan Budidaya Air Tawar, Bogor. Ekstrak daun kipahit
secara invitro pada berbagai dosis diuji efektifitasnya terhadap bakteri
Mycobacterium fortuitum. LC50 bakteri Mycobacterium fortuitum dan toksisitas
ektrak daun juga diuji terhadap ikan uji. Kegunaan ekstrak daun juga diuji bagi
pengobatan ikan Gurame yang telah diinfeksi oleh bakteri Mycobacterium
fortuitum pada level 108 cfu/ml. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak
daun kipahit pada level konsentrasi 10.000 mg/l dapat menghambat pertumbuhan
bakteri uji, sedangkan perendaman ikan uji yang terinfeksi bakteri dengan dosis
yang sama dengan lama perendaman 3 jam dapat digunakan untuk pengobatan
penyakit Mycobacteriosis.
Penggunaan bahan-bahan alami digunakan untuk pengendalian jamur
antara lain dapat menggunakan kunyit, bawang putih, daun sirih, daun pepaya dan
brotowali. Bahan-bahan ini dapat berguna untuk membasmi penyakit jamur yang
menempel pada tubuh ikan, walaupun dalam membasmi suatu penyakit dengan
menggunakan bahan-bahan alami memiliki waktu yang lama. Kemudian dari ke-5
bahan-bahan alami yang dapat menyembuhkan penyakit jamur pada ikan yaitu bawang
putih. Sumber lain menyampaikan informasi adanya manfaat dari tanaman alami
untuk obat seperti pada Tabel 2.
Tabel 2. Tanaman obat dan
manfaatnya
No. Jenis Tanaman Dosis Peruntukan/Khasiat
1. Bawang putih 25mg/l Obati serangan Aeromonas hydrophila pada
ikan patin
2. Daun sirih 2gr/60ml Obati serangan Aeromonas hydrophila pada
ikan lele
3. Daun jambu biji 0,2gr/60ml Obati serangan Aeromonas hydrophila
pada ikan lele
4. Daun sambiloto 2gr/60ml Obati serangan Aeromonas hydrophila
pada ikan lele
5. Daun jombang dan ketapang 60gr/l Obati serangan Aeromonas
hydrophila pada ikan patin
(Zainal
Abidin, 2005)
Daun
Jombang.jpg
Ketapang.jpg
Bawang putih
fungsi : pencegahan atau pengobatan penyakit bakteri dosis : 10-20 gr/ kg pakan aplikasi : tumbuk bawang putih, campurkan ke dalam telur ayam yg sdh di kocok terlebih dahulu lalu dicampur dengan pakan atau pelet. setelah dicampur rata, keringkan dgn pelet. Kunyit fungsi : pencegahan a/ pengobatan penyakit bakteri dosis : 2,5 gr perasan kunyit/liter air aplikasi : - tumbuk/blender kunyit, peras, lalu tambah air - campurkan dalam pelet atau pakan. Ragi/Yeast fungsi : pencegahan atau pengobatan penyakit bakteri dosis : 0.1 - 1 % ragi roti dalam pakan aplikasi : campurkan ke dalam telur ayam (sudah kocok) dan campur dgn pakan atau pele Daun Sirih fungsi : pencegahan atau pengobatan penyakit bakteri, parasit (8,3ppt) dan anti jamur dosis : 2 gr/60 ml air aplikasi : direbus dgn air,setelah dingin rendam ikan yg terkena penyakit Daun pepaya fungsi : pencegahan atau pengobatan penyakit bakteri dosis : 2 gr/60 ml air aplikasi : diremas lalu campur dgn air, rendam ikan yg terkena penyakit selama 24 jam
Buah Mengkudu
Fungsi : pencegahan atau pengobatan penyakit bakteri
Dosis : 5 buah / 10mtr2 luas kolam
Aplikasi : Buah Mengkudu diiris kecil-kecil, direndam dalam air
probiotik 1 x 24 jam
Ditebarkan ke kolam secara merata beserta air rendamannya.
Buah Mahkota Dewa
Fungsi : pencegahan atau pengobatan penyakit bakteri
Dosis : 5 buah/ 10mtr2 luas kolam
Aplikasi : Kupas kulit buah mahkota dewa, jemur sampai kering.
Rendam daun mahkota dewa yg kering dalam probiotik 1 x 24 jam dan tebarkan
secara merata ke kolam beserta air rendamannya.
note: aplikasi herbal dilakukan secara terus menerus dengan selang waktu 1 minggu (1 minggu penggunaan dan 1 minggu tidak) sebaiknya penggunaan obat herbal tidak hanya 1 jenis tetapi kombinasi dari bbrp jenis herbal. Saat ini kian banyak yang sadar akan kegunaan obat-obatan alami atau herbal untuk mengatasi penyakit pada ikan lele. Hal ini seiring dengan semakin banyaknya temuan penelitian yang mengungkap khasiat sejumlah tanaman dan bumbu dapur untuk memperbaiki kondisi kesehatan lele. Bahan-bahan yang sudah teruji diantaranya adalah bawang putih, mengkudu, temulawak, kunyit, meniran, ragi, daun sirih, dun sambiloto, daun pepaya, daun jambu biji, daun paci-paci, segala pahit-pahitan, dan masih banyak lainnya.
jangan remeh kan temulawak yang bisanya kita tidak
sadar/tidak tahu itu namanya. tanpa kita sadari bahwa temulawak bisa lho
buat menambah nafsu makan ikan lele. ni buat yang punya lele tidak semangat
makanya ini obatnya.
untuk menambah nafsu makan ikan lele metode herbal. di campur dengan pakan. 0.2 : 0,25 : 1 kg gram: 0.2 kg temulawak, (curcuma) "bahasa latinya" 0,25 kg air (di usahakan air hangat) karna dengan keadaan hangat sari temulawak akan terangkat secara maksimal) 1 kg pakan / pelet. pembuatan : 1. parut temulawak 2. campur dengan air hangat 0.25 3. peras dan saring parutan temulawak tadi 4. campurkan air perasan temulawak tadi dengan pelet sebanyak 1 kg. 5. diamkan selama 10 menit. nb. setelah di camput jangang lebih dari 8 jam.
PENUTUP
Penggunaan tumbuhan obat tradisional dalam pencegahan dan
pengobatan penyakit ikan memiliki kelebihan antara lain mudah diperoleh, murah,
efektif untuk mencegah dan mengobati penyakit ikan, dan relatif aman bagi ikan,
lingkungan, dan manusia yang mengonsumsinya (konsumer). Selain itu, kelebihan
lainnya adalah tidak menimbulkan resistensi pada pathogen.
Selamat Mencoba…..!!!!
Beberapa Tips lainnya yang saya kutip dari beberapa sumber dan
pengalaman rekan-rekan yang saya rangkum disini. Semoga bermanfaat.
|
Langganan:
Postingan (Atom)